Masih Banyak yang Belum Lihat Pentingnya Revitalisasi SMK dalam Peningkatan Sektor Ekonomi.
Sumber : https://www.kompasiana.com/sagustiono/59ddd9883f8bf478192d4f32/masih-banyak-yang-belum-melihat-pentingnya-revitalisasi-smk-dalam-peningkatan-sektor-ekonomi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang
menghubungkan, menjodohkan, antara sekolah dan Industri (pendidikan
sistem ganda/dual system) dengan memberikan pelajaran di sekolah dan
melatih siswa di Industri dengan waktu yang cukup agar memiliki
kebiasaan bekerja (kompetensi) untuk dapat memasuki dan berkembang pada
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), sehingga dapat dipergunakan untuk
meningkatkan serapan tenaga kerja.
Untuk memahami pendapat di
atas, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9
Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan
kompetensi, produktivitas dan daya saing bangsa. Inpres tersebut
menugaskan semua kementerian, gubernur untuk bekerja secara terintegrasi
untuk membuat peta jalan pengembangan SMK; menyempurnakan dan
menyelaraskan kurikulum SMK dengan DUDI melalui pelaksanaan pendidikan
sistem ganda (dual system) supaya lulusan SMK mempunyai kompetensi dan
produktivitas sesuai keinginan pengguna lulusan SMK (DUDI).
Saat
ini yang ada hanya pergerakan pada masing-masing kementrian(tidak
terintegrasi) dan belum ada pemetaan jalan pengembangan SMK yang
dikaitkan dengan potensi daerah dan kebutuhan investasi, atau
menciptakan format suppy tenaga kerja lulusan SMK yang berdaya saing
tinggi dengan kompetensi bertindak sesuai teknologi saat ini.
Semua
tahu bahwa tujuan pendidikan kejuruan (SMK) sangat berhubungan dengan
mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan kompetensi yang
dibutuhkan DUDI, tetapi pola SMK saat ini masih jauh dari tujuan itu.
Dapat
dikatakan pendidikan kejuruan (SMK) adalah bagian dari sistem
pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki
keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan
lapangan kerja DUDI dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam
mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, berarti bahwa
SMK harus dapat bermitra dengan DUDI dan siswa SMK yang berlatih di DUDI
bukan hanya prakerin 3 bulan dengan kurikulum yang belum sinkron pada
DUDI (ini yang terjadi).
Kondisi saat ini SMK masih berjalan ditempat dari sudut pandang Inpres no.9 tahun 2016, karena masih banyak tidak melihat bahwa:
- Jika SMK-DUDI berkembang dengan baik, lulusan SMK akan mempunyai kemampuan dalam rangka memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang dan akan berkembang pada daerah tersebut.
- Lulusan SMK merupakan tenaga terdidik, terlatih, dan terampil serta menunjang daya saing SDM dalam era persaingan global saat ini.
- Lulusan SMK mampu mengikuti menyesuaikan dengan perubahan teknologi, atau peningkatan teknologi di daerah-daerah yang menunjang pengembangan ekonomi daerah. (d) Lulusan SMK juga berdampak sebagai pendukung pertumbuhan industri Menengah dan Kecil di daerah. (e) Lulusan SMK akan mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas. (f) Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara melalui kemampuan Investasi yang tertunjang dari fasilitas penyediaan SDM kompeten.
Jika kita terlambat membenahi SMK
berarti setiap tahun akan menambah peningkatan pengangguran karena
lulusan SMK tidak mempunyai kompetensi dan tidak ada serapan tenaga
kerja dari DUDI, berarti menjadi beban ekonomi.....mari kita segera
merevitalisasi dengan kerja nyata secara terintegrasi bersama.